Ad Code

Beda Kecemasan Dan Ketakutan Yang Kronis Berikut Cara Mengatasinya

Ade, Detik.in – Dalam pandangan umum, kita sering mengatakan cemas untuk rasa takut, atau sebaliknya. Lalu sebenarnya, bagaimana kita membedakan atara cemas dan takut.

 

Sebenarnya ada perbedaan mendasar ketika kita berbicara tentang suatu kondisi yang disebut cemas. Cemas adalah ketakutan yang tidak didasari oleh adanya sumber ketakutan yang jelas. Dalam berbagai buku dikatakan bahwa kecemasan lebih bersifat irasional, sedangkan takut bersifat rasional karena obyek yang ditakutinya ada. Beberapa orang yang mengalami kecemasan mungkin tidak setuju karena banyak pasien saya yang mengatakan bahwa mereka cemas akan sesuatu, misalnya sakit atau menderita penyakit berat. Pada hakikatnya, hal ini lebih disebut takut. Namun, ketika kondisi ketakutan tersebut bersifat irasional karena si pasien tersebut tidak mampu menjelaskan bagaimana perasaan takut tersebut, maka kecemasan lebih cocok disematkan pada kondisi demikian.

 

 

Takut penyakit berat

 

Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan dengan gejala fisik atau somatik lebih sering mengeluh dirinya mengalami ketakutan akan menderita sakit berat. Tidak heran pasien biasanya berulang kali memeriksakan dirinya karena keluhan-keluhan fisik yang timbul dan dirasakan pasien. Padahal, kondisi ini kebanyakan tidak didasari oleh adanya masalah fisik. Ketakutan akan menderita sakit ini yang banyak dialami oleh pasien gangguan kecemasan tipe panik dan tipe menyeluruh.

 

Kebanyakan yang mengeluh takut menderita sakit berat biasanya mengalami gangguan fisik yang dimanifestasikan dalam gejala fisik berkaitan dengan fungsi saraf otonom. Tidak heran keluhannya biasanya berkisar antara lambung, paru, dan jantung. Rasa sensasi tidak nyaman di organ-organ tersebut sering kali memicu ketakutan yang lebih besar dan pikiran otomatis yang mengarah ke ketakutan akan menderita penyakit yang lebih berat.

 

Obsesif kompulsif

 

Walaupun dalam kasus-kasus yang terjadi pada mereka yang mengalami gejala fisik seperti gangguan kecemasan panik dan menyeluruh berbeda dengan gangguan cemas obsesif kompulsif, namun penderita gangguan cemas panik dan gangguan cemas menyeluruh sering kali juga mempunyai karakter seperti pasien obsesif kompulsif. Obsesif kompulsif adalah kecemasan akan terjadinya suatu hal yang buruk secara berulang ulang. Jika seseorang mengalami gejala seperti demikian, sebaiknya dia segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut

 

Walaupun sesungguhnya penderita gangguan kecemasan sendiri sering kali memang mempunyai dasar kepribadian obsesif kompulsif. Dari hasil laporan penelitian menyebutkan bahwa orang-orang perfeksionis, persisten, dan konsisten serta sulit menerima kenyataan adalah kelompok yang rentan terhadap gangguan kecemasan daripada kelompok orang lainnya. Hal ini seperti menjadi karakter dasar pasien-pasien yang mengalami gangguan kecemasan.

 

Kenali diri

 

Proses pengobatan selalu melibatkan faktor psikologis dan biologis agar mendapatkan perbaikan. Obat bisa digunakan sebagai fasilitator untuk mencapai keadaaan kestabilan sistem saraf otak agar mampu mengembangkan sifat positif di dalam diri. Orang yang mengalami gejala tersebut perlu menyadari dan mengakui adanya masalah kejiwaan yang terjadi pada dirinya. Menyangkal hal tersebut malah akan mempersulit pengobatan karena akan menghambat perbaikan gejala secara psikologis.

 

Penderita disaranakan untuk meningkatkan kemampuan adaptasi diri dengan belajar cara-cara baru dalam beradaptasi dengan lingkungan yang sering kali dianggap sebagai pemicu stres. Seseorang yang  mempunyai kemampuan belajar yang baik, maka hal ini bisa didapatkan dari buku-buku dan proses psikoterapi yang mencerahkan. Sementara obat akan memfasilitasi kondisi tersebut karena kenyamanan, terutama perbaikan gejala-gejala fisik pada pasien cemas biasanya akan mempermudah pasien gangguan kecemasan untuk berpikir positif.

 

Tingkatkan Iman dan Keyakinan

Orang yang selalu ingat dan bertawakal pada Allah insya Allah tidak akan mengalami rasa cemas dan gelisah berlebih.



from DETIK INDONESIA http://ift.tt/2girfVe
via IFTTT

Post a Comment

0 Comments

Close Menu