Presiden Joko Widodo meninjau perkembangan pembangunan Bandara Silangit, Tapanuli Utara. Jokowi mengatakan, bandara tersebut akan melayani penerbangan internasional perdana pada akhir Oktober ini.
“Akhir bulan ini. Sudah selesai tadi saya tanya. Akhir bulan sudah bisa diresmikan,” kata Jokowi saat ditemui di kawasan Huta Ginjang, Desa Dolok Martumbur, Kecamatan Muara, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu (14/10/2017).
Bandara Silangit sendiri telah ditetapkan sebagai Bandara Internasional. Peresmian sekaligus penerbangan perdana tersebut akan dilakukan pada 28 Oktober 2017, dengan rute Silangit-Singapura. Jokowi mengatakan dirinya akan datang kembali ke Silangit untuk peresmian tersebut.
“Ya sudah, saya datang lagi,” katanya.
Jokowi mengatakan, peningkatan kualitas bandara ini sebagai rangkaian pengembangan kawasan ekonomi khusus yang ada di Danau Toba.
“Ada bandara Silangit diperbaiki, diperluas. Ada jalan tol juga menuju ke sini. Fasilitas infrastruktur seperti itu penting dalam rangka pengembangan pariwisata di Danau Toba,” kata Jokowi.
Tetapi, lanjut Jokowi, yang tak kalah penting adalah produk-produk wisata yang ada di Danau Toba harus mulai dibenahi.
“Seni budaya juga mulai ditampilkan dengang fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan hotel, resor, convention hall itu juga sama. Harus dibangun, kalau enggak infrastruktur ini menjadi tidak berguna nantinya,” kata Jokowi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dengan ditingkatkannya fasilitas dan fungsi Bandara Silangit yang melayani rute internasional, diharapkan jumlah turis mancanegara akan meningkat ke kawasan Danau Toba.
“Karena beberapa yang sudah kita rintis, sudah ada carter 10 flight dari salah satu pengusaha Batak di sini. Kemudian 17 Oktober kita akan buat gala dinner ‘Night Silangit’ di Singapura dengan mengundang kurang lebih 300 orang travel dan pengusaha di Singapura,” kata Budi.
Budi berharap, Duta Besar RI di Singapura sebagai host. Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pariwisata akan memberikan dukungan.
“Di situlah titik yang paling penting, agar Silangit ini mempunyai peran yang makin besar untuk menjadikan Toba sebagai wisata dunia,” kata Budi.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso menjelaskan, peresmian rute internasional itu dibarengi dengan peresmian terminal besar dan baru dan dengan panjang runway 2.450m x 45 m.
“Yang tadinya bandara untuk penerbangan perintis bersubsidi, sekarang memperoleh lompatan ke bandara umum internasional dengan selling point wisata keindahan alam Danau Toba,” kata Agus.
Dijelaskan Agus, bandara ini awalnya memiliki landasan pendek dengan panjang 400 meter lalu dioerpanjang menjadi 900 m diresmikan oleh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Maret 2005. Kemudian landasannya ditambah menjadi panjang 1.400 m beberapa tahun kemudian menjadi 2.250 m X 23 m.
“Lalu kini ditambah lagi, dengan panjang 2.450 meter dan lebar 45 meter, ditambah terminalnya yang luas plus status International Airport dengan penampilan megah artistik ini yang akan diresmikan oleh Presiden Jokowi,” katanya.
Dikatakan Agus, sejak diperluas dan ditingkatkan, jumlah penumpang di Bandara Silangit meningkat lebih dari 10 kali lipat, bahkan di peak season bisa mencapai 14 kali lipat. Agus mengatakan, apa yang dilakukan Presiden Jokowi mematahkan stigma teori transportasi yang selama ini secara konvensional dianut, yakni ‘Ship follow the trade’ menjadi ‘Trade follow the ship’.
“Penumpang di bandara ini pada peak season meningkat lebih dari 14 kali lipat atau 1.400 % setelah dipromosikan oleh Presiden Jokowi,” katanya.
0 Comments